AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF (AHMAD PATHONI)
Pada modul 1.4 ini saya belajar banyak hal terkait budaya positif yang dapat diterapkan di sekolah yang berpihak pada murid. Pemahaman kita dibuka dengan pengetahuan tentang disiplin positif, teori kontrol, teori motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi yang dapat menghadirkan budaya positif di lingkungan sekolah. Modul 1.4 bertujuan untuk memberikan pemahaman secara komprehensif kepada guru untuk dapat mewujudkan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan murid-murid, dengan fokus pada tiga tujuan utama yakni menumbuhkan budaya positif melalui kesepakatan kelas, mewujudkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan bernalar kritis, serta menumbuhkan nilai profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam menumbuhkan budaya positif di sekolah perlu melibatkan murid bukan hanya berasal dari aturan baku guru atau sekolah. Contohnya di dalam kelas budaya positif yang dapat diwujudkan adalah dengan membuat kesepakatan kelas atau keyakinan kelas. Keyakinan kelas muncul dari nilai-nilai positif kebajikan universal dari murid untuk menumbuhkan motivasi interinsiknya. Maka keyakinan kelas tersebut dibuat dengan melibatkan murid berdasarkan impian-impian dan harapan mereka.
Dalam kaitannya untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Dalam era perkembangan teknologi dan informasi yang cepat, kemampuan untuk berpikir kreatif dan kritis sangat penting. Dengan menerapkan metode pembelajaran yang mendorong pertanyaan, diskusi, dan pemecahan masalah, murid-murid akan diajak untuk berpikir lebih dalam, merumuskan argumen, dan mengembangkan solusi inovatif. Melalui pendekatan ini, mereka akan belajar untuk menjadi pembelajar yang aktif, mandiri, dan mampu menghadapi tantangan dunia modern.
Selanjutnya, modul ini menekankan pentingnya menumbuhkan nilai profil pelajar Pancasila dalam kegiatan pembelajaran. Profil pelajar Pancasila mencakup nilai-nilai dasar seperti keadilan, demokrasi, persatuan, toleransi, dan tanggung jawab sosial. Dalam modul ini, pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan moral. Murid-murid akan diajar untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari, baik dalam interaksi dengan sesama murid maupun dalam kehidupan masyarakat lebih luas.
Dengan budaya positif, pembelajaran yang mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, serta nilai-nilai Pancasila yang ditanamkan, kita menciptakan landasan yang kokoh untuk membantu generasi muda tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang berkontribusi positif dalam masyarakat.
Dalam implementasi aksi nyata modul 1.4 di sekolah saya, beberapa rangkaian kegiatan yang akan coba saya terapkan.
- Berkonsultasi dan meminta izin kepada Kepala Sekolah sebagai atasan langsung. Hal ini tentunya adalah hal yang paling urgen yang harus dilakukan pertama kali. Karena kepala sekolah adalah penanggung jawab tertinggi di sekolah. Saran dan masukan atasan penting untuk memaksimalkan program yang akan saya rencanakan untuk diimplementasikan.
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat. Salah satu nilai penting guru penggerak adalah kolaborasi. Hal ini sangat penting untuk memaksimalkan rencana.
- Diseminasi/ sosialisasi Budaya positif. Diseminasi budaya positif ini akan dilaksanakan dengan mengundang seluruh guru di sekolah saya dengan difasilitasi oleh kepala sekolah. Dalam diseminasi budaya positif ini akan disampaikan hal-hal penting terkait modul 1 secara umum terutama modul 1.4 yakni: mulai dari paradigma pendidikan oleh KHD, nilai dan peran guru, disiplin positif, peran dan kontrol guru, penerapan segitiga restitusi, sampai dengan keyakinan kelas.
- Membimbing dan memfasilitasi wali kelas dalam membuat keyakinan kelas.
- Berkolaborasi dan memasukkan nilai-nilai budaya positif pada visi misi sekolah.
Leave a Reply to "AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF (AHMAD PATHONI)"
Post a Comment